Menabur bunga di atas kolam
aroma terapi bercampur air jernih berkilauan
aku tenggelam
SELAMAT DATANG DI DUNIA SAYA
Dunia saya adalah tentang apa yang saya sukai dan menyukai saya;...
Kamis, 26 Januari 2012
Haiku : Cinese New Years
Chinese New Years
white radish cake
red envelope
prosperous life
children
received an envelope
smiling brightly
sound of fireworks
on the front porch
chinese new year
MK, Taipei 21 Januari 2012.
white radish cake
red envelope
prosperous life
children
received an envelope
smiling brightly
sound of fireworks
on the front porch
chinese new year
MK, Taipei 21 Januari 2012.
Pada Rel Kereta
Pada Rel Kereta
Musim dingin memeluk raga
lilin temaram di tengah meja
penjamuan ke tiga
setelah airmata meleleh di dinding rasa
beberapa huruf mengawali kekosongan
halaman selanjutnya belum terpikirkan
ini masa yang entah, dan entahlah...
... menyederhanakan kesederhanaan
diamnya mematung di muka depan
berucap selamat datang
tak perlu di dengar, sepertinya ia paham
menerobos tanpa mengucap salam, senyum yang kelam
biarkan saja seadanya
kereta hanya susunan gerbong
dimana rel yang diam membuatnya melesat
dan dia rela tertinggal, tetap meninggal
MK TAIPEI 20 JANUARI 2012
Musim dingin memeluk raga
lilin temaram di tengah meja
penjamuan ke tiga
setelah airmata meleleh di dinding rasa
beberapa huruf mengawali kekosongan
halaman selanjutnya belum terpikirkan
ini masa yang entah, dan entahlah...
... menyederhanakan kesederhanaan
diamnya mematung di muka depan
berucap selamat datang
tak perlu di dengar, sepertinya ia paham
menerobos tanpa mengucap salam, senyum yang kelam
biarkan saja seadanya
kereta hanya susunan gerbong
dimana rel yang diam membuatnya melesat
dan dia rela tertinggal, tetap meninggal
MK TAIPEI 20 JANUARI 2012
Dari Status di Facebook Sendiri
Detak jam dinding telah memindahkan pagi
musim dingin baru saja dimulai
ternyata musim panas masih terasa panjang ditemui
secangkir kopi panas, pelipur mendung di luar sana
penanda gerimis yang akan memenuhi bingkai jendela
luasnya laut masih setia menerima desah
menjeritlah sejenak sebelum kau pulang
amati yang terlewati saat berjalan
mungkin ada yang luput dari pandangan saat kau tinggalkan
musim dingin baru saja dimulai
ternyata musim panas masih terasa panjang ditemui
secangkir kopi panas, pelipur mendung di luar sana
penanda gerimis yang akan memenuhi bingkai jendela
luasnya laut masih setia menerima desah
menjeritlah sejenak sebelum kau pulang
amati yang terlewati saat berjalan
mungkin ada yang luput dari pandangan saat kau tinggalkan
Pejalan Kaki
Sulur-sulur jalan
: ke kanan dan ke kiri
belum pernah terlihat sebelumnya
kini aku harus menyusurinya
di dalam sebuah kotak
ada banyak potret
hei,...aku di mana?
entah wajah-wajah siapa di dalamnya?
Aku mengenal pemiliknya
tapi tak pernah tahu sebelumnya
sepertinya sekarang tak berbeda dengan
dulu
baginya...
aku mengenal setiap deret kata yang
tersusun
tentang rasa, cinta, duka, dan
kehilangan
apakah perasaanya masih sama? Lalu aku
di mana?
Karena aku hanya sebagian kecil dari
kotak miliknya
Dari sebuah awal yang tak pernah diketahui akhirnya
MK, Taipei 26012012
Minggu, 22 Januari 2012
Kaca
Serupa cermin pecah di depan mata
banyak bayangan di tiap keping retaknya.
Aku tahu ada siapa di sana.
Hanya aku ingin terdiam menyaksikan geraknya.
Gerakku sendiri
Aku mengerti ada yang sedang terjadi
hanya tak tahu bagaimana bertanya
banyak kesalahan yang mebuat rasa bersalah
diriku sendiri, dan aku ingin diam
MK, Taipei, 22012012
banyak bayangan di tiap keping retaknya.
Aku tahu ada siapa di sana.
Hanya aku ingin terdiam menyaksikan geraknya.
Gerakku sendiri
Aku mengerti ada yang sedang terjadi
hanya tak tahu bagaimana bertanya
banyak kesalahan yang mebuat rasa bersalah
diriku sendiri, dan aku ingin diam
MK, Taipei, 22012012
Selasa, 10 Januari 2012
Senin, 09 Januari 2012
Tentang Nanti (Kolabs : PetakTujuh, Bl09on)
hendak kuceritakan padamu tentang cinta di beranda senja. meski tak
sebening aliran air sungai Nil, namun ia sungguh membuatmu tenang. pun
ia sanggup mengajakmu berjingkat, atau tersenyum di tepi jendela saat
rinainya mengetuk kaca. ia hanya hujan. angin utara membawanya singgah
pada musim di mana dingin membuatmu rindu pelukan.
Telah kudengar meski samar, bagaimana mimpi menuntun langkah, ingin kulipat selat agar jembatan tak perlu ada, do'a dan harap tlah menjadi bara dimana gigil mulai melanda. telah kubisikan pada angin agar dia menyimpan kata yang kututurkan pada awan. ia akan menyapamu di tepi jendela, saat asap mengepul di atas cangkir kopi yang kau puja. pada rerintiknya telah kutitipkan salam, hanya untukmu.
maka sampailah sapa di antara semilir angin musim dingin, di selasela rerintik hujan yang berebut turun menyentuh bumi. aku masih berkehendak atas ia; rasa yang begitu sederhana seperti rindunya hujan pada tanah, bukan hanya sekedar pada musimnya. di sini aku berdiri, menapaki jejakjejak sekelumit kisah yang hendak kutinggal segera, lalu meramu segala hal pada lembar baru.
Masih tersedia kanvas, lahan untuk memberi warna , setelah hujan dan terik mentari muncul pelangi yang akan menyusul. Kita akan menggambar sesuka rasa, hingga langkah dan jemari lelah meniti, mari duduk sambil membingkai jejak yang pernah dilalui. Untuk dibuka suatu hari, nanti.
akan terbaca susunan huruf yang pernah kita eja, sampai pada titik penutupnya. Pada cinta, di beranda senja ini aku ingin duduk bersamamu, lalu membiarkan desau angin membawa musim berlalu di bibirmu yang seperti kupukupu waktu itu.
MK, IPN, Batavia-Taipei, 15122011
Telah kudengar meski samar, bagaimana mimpi menuntun langkah, ingin kulipat selat agar jembatan tak perlu ada, do'a dan harap tlah menjadi bara dimana gigil mulai melanda. telah kubisikan pada angin agar dia menyimpan kata yang kututurkan pada awan. ia akan menyapamu di tepi jendela, saat asap mengepul di atas cangkir kopi yang kau puja. pada rerintiknya telah kutitipkan salam, hanya untukmu.
maka sampailah sapa di antara semilir angin musim dingin, di selasela rerintik hujan yang berebut turun menyentuh bumi. aku masih berkehendak atas ia; rasa yang begitu sederhana seperti rindunya hujan pada tanah, bukan hanya sekedar pada musimnya. di sini aku berdiri, menapaki jejakjejak sekelumit kisah yang hendak kutinggal segera, lalu meramu segala hal pada lembar baru.
Masih tersedia kanvas, lahan untuk memberi warna , setelah hujan dan terik mentari muncul pelangi yang akan menyusul. Kita akan menggambar sesuka rasa, hingga langkah dan jemari lelah meniti, mari duduk sambil membingkai jejak yang pernah dilalui. Untuk dibuka suatu hari, nanti.
akan terbaca susunan huruf yang pernah kita eja, sampai pada titik penutupnya. Pada cinta, di beranda senja ini aku ingin duduk bersamamu, lalu membiarkan desau angin membawa musim berlalu di bibirmu yang seperti kupukupu waktu itu.
MK, IPN, Batavia-Taipei, 15122011
Sabtu, 07 Januari 2012
Salah Satu, Banyak salahku
Kenapa Tuhan belakangan menunjukan haknya bahwa ia akan mengambil seluruh pinjaman dari umatNya. Berawal dari banyaknya berita kematian yang muncul di beranda FB, seakan-akan Tuhan sedang memberi contoh salah satu kekuatanNya. Dan aku hanya bisa menatap dan berdoa semoga tenang di SisiNya. seandainya itu adalah aku apakah ada yang masih mau mendoakan kepergianku?
Di Bawah Cemara
Maka rebahlah ia di bawah ranting cemara
di atas salju yang mengubur setengah batangnya
raganya membeku, kakinya membiru
hanya ada ia dan cemara
kapan musim berganti?
Langganan:
Postingan (Atom)