"Pagi, Gon!" Sapa Nana padaku.
Wajah cerah dan senyum mengembang. Tidak seperti biasannya. Aku mengerutkan dahi,aneh. Baru kemarin dia nangis-nangis, gara-gara diputus cowok-nya.
"Kok malah bengong?" ternyata dia memperhatikan aku.
Nana berbalik ke-arahku, padahal dia sudah melewati tempat aku berdiri,ia mundur beberapa langkah. Mungkin dia-pun merasa aneh, karena aku belum menjawab sapaannya.
"Eh...pagi,Na" jawabku sambil nyengir kuda yang kebayang ngga ada manisnya.
Nana sendiri malah heran dengan tingkahku. Seperti juga aku yang keheranan dengan sikapnya hari ini. Nana menaikkan kedua alisnya menatap kewajahku lalu meletakan tanganya diatas keningku. "Masih normal kok" ucapnya sambil berlalu.
Aku mencibirnya "Sial!"
Nana masuk kedalam kamar mandi; dengan handuk tersampir di pundak kirinya,rambutnya masih acak-acakkan,kaos putih celana komprang. JEBRET! suara pintu terdorong keras dari arah dalam, masih diliputi rasa heran akupun berbalik ke arah dapur mengambil minuman.
"Gon," Teriak Nana dari arah kamar mandi.
"Iyah..." Aku melongokkan kepalaku di pintu dapur.
"Loe mau beli sarapan ga?" dengan setengah berteriak Nana melambungkan suaranya lalu memantul pada dinding-dinding ruangan berwarna biru muda.
"Ya iyalah, masa yai ya dong" Jawabku asal
"Ke LA Fayette, ya?" seru-nya, yang diakhiri dengan suara guyuran air dari shower. Bertanda ia mulai mandi.
Hah, Lafayette? apa aku ngga salah dengar? tumben tuh anak mau makan di caffe, biasa juga di warung, paling banter makan di Mac Donalds. Aku menggarukkan kepalaku yang tidak terasa gatal sama sekali.
Kira-kira setelah 5 menit, Nana keluar dari kamar mandi dengan rambut basah setelah keramas. Aku duduk diatas sofa asik dengan buku Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
Penulis hebat yang beruntung karena memiliki pengalaman hidup yang luar biasa. Memang begitulah seharusnya manusia hidup jangan pernah mengeluh karena konon Patience is bitter plant but it has a sweet fruit benarkah? entahlah buktinnya Andrea Hirata dari sekolah SD yang ruangannya digunakan juga sebagai kandang bebek,tetap saja Dia dan kawan-kawannya tidak menyerah untuk menuntut ilmu. Apalagi temannya yang bernama Lintang benar-benar menjadi pesona dari buku yang berjudul Laskar Pelangi.
"Lho, kok belum ganti baju loe" Seru Nana setengah menjerit. Dengan tenang ku alihkan mataku dari buku menuju wajah Nana.
"Mang-nya bener mau ke Lafayette?" tanyaku lagi,hanya ingin memastikan.
"Dasar Bl09on! ya benerlah...gue yang traktir." jawabnya
Nana ngeloyor kedalam kamar tanpa memperdulikan aku yang masih melongo, layaknya sapi kehilanggan gigi.
###
LA Fayette.
Sebuah Cafe dengan tatanan Sederhana; warna hitam sebagai warna dominannya. Tidak begitu besar tapi cukup nyaman.
Kami duduk berhadapan dekat pintu masuk tepatnya disebelah kaca bagian depan. Di seberang sana, terlihat sebuah diller mobil. Dalam gedung itu dapat aku lihat berjajar deretan mobil yang masih baru. Dari sebelah kanan; BMW,BMW, BMW Oh semuanya BMW, lalu aku mendongak ke-arah papan di atas pintu masuk bertuliskan BMW. Kok, BMW semua? bodoh. Ya tentu saja BMW semua. Karena memang dillernya BMW. Aku cengar-cengir sendiri.
"Weh Bengong aja si loe..." Nana menepuk pipiku yang masih larut dengan mobil-mobil BMW.
Gertakkan Nana mengingatkan aku pada kebingunggan semula.
"Loe dapet lottre ya ,Na? tanyaku setengah berbisik.
Tapi Nana hanya senyum-senyum menggoda,malah membuatku curiga. Biasanya anak ini langsung berteriak kalau ada yang bicara tentang lottre." Sorry lah yau" itu ucapanya kalau Ayie teman kos kami menawarkan jasa untuk membeli Mark Six. Ayie memang hobi sekali pasang lottre, sayang tidak pernah jebol. Dia-lah Sang Pemimpi kami.
"Ada deh.." jawabnya penuh misteri.
"Jadi bener ya?" Desakku
"Loe mau makan apa?" tanya-nya ringan.
Nana cuek saja malah mengalihkan pembicaraan,asyik dengan buku menu di hadapannya.
"Kopi, ma sphageti aja" Jawabku hati-hati takut ditolak karena hari ini dia yang traktir.
"Ok, kalau gitu gue juga"
Eh... diluar dugaan Miss Kalkulator ini lagi murah hati.
Nana meletakan buku menu, lalu melipat kedua tangannya di atas meja.
"Gon, gue bakal kaya" ucapnya yakin.
" What , yang bener. Loe jadian sama si Bule? " Tanyaku girang.
"Ih... bukan, gue dapet e-mail nih isinya dah gue print out." Nana menyodorkan selembar kertas kehadapanku... aku membukannya hati-hati.
Seperti inilah isinnya;
United Nations Foundation,
Massachusetts Avenue, NW, Suite 400
Washington, D.C. 20036
Dear Sir/Madam,
UN Foundation Grant.>
This is to notify you that you have been chosen By the Board of trustees of the above
International (Charity & Human Developmental) Organization, as one of the final
recipients of a Cash Grant/Donation for your personal development.
The UN Foundation was created in 1998 with entrepreneur and philanthropist Ted Turners'
historic of approximately £1 Billion Pounds Sterlings gift to support UN Causes and
activities.
The UN Foundation builds and implements public-private partnerships to address the
world’s most pressing problems, and broadens support for the UN through advocacy and
public outreach. The UN Foundation is a public charity.
The Secretary-General established the United Nations Fund for International Partnerships
(UNFIP) in March 1998 to coordinate, channel and monitor contributions from the UN
Foundation. UNFIP is the central administrative vehicle within the UN system to identify
and select projects for UN Foundation funding, receive and distribute UN Foundation
funds, and monitor and evaluate the use of UN Foundation funds.
In line with the arrangements for the 10th years anniversary program this year, the UN
Foundation in conjunction with the Economic Community for West African States (ECOWAS),
United Nations Organization (UNO) and the European Union, is giving out a yearly
donation of £10.000.000.00 ( Ten Million Great British Pounds Sterlings ), as specific
Donations/Grants to 500 lucky International recipients worldwide in different categories
for their personal and community development and upliftment of their educational morale.
The objective is to make a notable change in the standard of living of people in United
Nations Member Countries.
Based on the random selection of internet WebPages and millions of Supermarket cash
invoices worldwide you were selected among the beneficiaries to receive the sum of
£500,000.00 Pounds Sterling ( Five Hundred Thousand Great British Pounds ) as
developmental aid from the UN Foundation, in accordance with the enabling act of
Parliament Be informed that the UN Foundation has been assured of highest Organization
standard courtesy of the United Nations if we can achieve a great positive change in the
general welfare of the universe through this program.
Beneficiaries have been chosen from every UN Member Nation from all Continents. The idea
of this donation is that within ten years from now, there will be notable wealth among
many unusual people around the world. This will give everyone the opportunity to improve
their standards of living. It’s important to note that you will only be chosen to
receive the donation once, which implies that subsequent yearly donation will not get to
you again.
The BRITISH NUTRITION FOUNDATION has been appointed to oversee this development affair
You are required to expeditiously Contact the Executive Secretary of the British
Nutrition Foundation with the details below for documentation and processing of the
release of your cash aid, between the hours of 8.00am - 7.00pm on Monday through Saturday.
Please endeavor to quote your Qualification numbers (UNF-816-7779, G-700-14) in all
discussions.
Executive Secretary; British Nutrition Foundation. Mr. Martin Davis
Email: martin_davis1290@live.com
Telephone: +44 702 405 1769
Please note that the release of your cash aid/donations is to be administered by The
British Nutrition Foundation under delegated powers from the UN Foundation.
You are hereby advised to keep this whole information confidential until your donations
have been duly remitted to you. There have been many cases of double and unqualified
claim, due to beneficiaries divulging details of donations to third parties.
On behalf of the Board,
Yours Faithfully,
Timothy E. Wirth
President,
United Nations Foundation.
--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.
Garuk-garuk kepala, aku sendiri tidak tahu banyak tentang bahasa inggris tapi dengan bantuan kamus aku bisa mengartikannya. Seperti halnya kamus juga bisa menolong. Massa aku tidak bisa menolong sahabatku dari penipu yang berkedok, seperti pengirim e-mail ini.
Aku membalik kertas itu lalu memandang kearah Nana yang masih nampak senang dengan kedatangan E-mail dari makhluk biadab.
Bagaimana carannya agar aku tidak melukai hatinnya.
"Na, kasian deh loe..."Ucapku hanya dalam hati..