Hatinya tercekat saat mendapati istrinya berdiri di depan pintu, lelehan airmata mengalir di kedua belah pipinya. Dia tak mengatakan apa-apa hanya tersenyum, ia yakin itu hanya untuk menyembunyikan rasa sakitnya.
Sebuah pernikahan yang hanya didasari sebuah pertanggung jawaban telah membuat mereka terdampar pada suasana rumahtangga yang entah. Tanpa cinta, hanya memperlihatkan kebahagiaan yang pura-pura.
Lelaki itu, memberikan kunci rumah mereka pada perempuan yang dulu pernah jadi kekasihnya, sekaligus masih dicintainya. Wanita itu bisa keluar masuk sesukanya. Kunci itu yang selama ini hanya mereka berdua yang tahu.
"Argh, kenapa wanita itu datang lagi? lalu aku?" Pekik perempuan yang baru saja hamil menginjak bulan ke 2 setelah pernikahan mereka yang dilewati setahun. Ia benar-benar menangis di dalam kamar mandi. Ia tak mempermasalahkan bagaimana pernikahan itu bisa terjadi. Karena saat ini ia mulai merasa bahagia dengan kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar